Beranda | Artikel
Begadang Ya, Shalat Malam Tidak? – Syaikh Sulaiman ar-Ruhaili #NasehatUlama
10 jam lalu

Pelajaran yang dapat kita ambil dari hadis tersebut: Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin terletak pada Shalat Malam. Bagaimana mungkin seorang Mukmin menyia-nyiakan kemuliaan dan kedudukannya, serta meninggalkan Shalat Malam?

Maka sudah sepantasnya bagi seorang Mukmin untuk berusaha keras meraih kemuliaannya, dengan bersungguh-sungguh dalam mendirikan Shalat Malam, dan menjadi orang yang konsisten melaksanakannya.

Sebelumnya saya telah sampaikan kepada kalian bahwa Shalat Malam berlaku juga untuk shalat yang dilakukan setelah Shalat Isya, meskipun langsung setelahnya. Orang yang tidak mampu mendirikan Shalat Malam pada akhir malam, boleh mendirikannya di awal malam, setelah Shalat Isya. Ia bisa mendirikan Shalat Sunnah Rawatib terlebih dahulu, lalu mendirikan Shalat Malam.

Yang sangat disayangkan, mayoritas orang saat ini terjaga selama sebagian besar waktu malamnya, tapi sedikit sekali dari mereka yang mendirikan Shalat Malam. Mereka begadang hingga jam satu, dua, bahkan tiga pagi. Padahal mereka memiliki kemampuan untuk mendirikan Shalat Malam, tapi yang disayangkan, mereka tidak melakukannya.

Fenomena ini menjadi penegas bagi para penuntut ilmu untuk mengobarkan semangat orang-orang agar mau mendirikan Shalat Malam, serta menjelaskan kepada mereka keutamaannya. Karena penuntut ilmu harus memanfaatkan kondisi seperti ini. Sebab, jika kamu membimbing seseorang untuk mendirikan Shalat Malam, lalu dia benar-benar mendirikannya, maka setiap kali ia Shalat Malam, pahalanya akan dicatat juga untukmu. Jika ia pun mengajarkan orang lain, maka setiap kali orang itu Shalat Malam, pahalanya tetap ditulis untukmu. Begitulah seterusnya. Oleh sebab itu, hendaklah seorang Mukmin mendorong orang lain agar Shalat Malam, dan membimbing mereka untuk Shalat Malam, supaya ia sendiri meraih keberuntungan. Begitu pula dengan orang yang ia bimbing tersebut.

=====

وَالشَّاهِدُ مِنَ الْحَدِيثِ وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ المُؤْمِنِ قِيَامُ اللَّيْلِ كَيْفَ يُفَرِّطُ الْمُؤْمِنُ فِي شَرَفِهِ وَمَقَامِهِ وَيَتْرُكُ قِيَامَ اللَّيْلِ

فَحَرِيٌّ بِالْمُؤْمِنِ أَنْ يَحْرِصَ عَلَى شَرَفِهِ بِأَنْ يَحْرِصَ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ nوَعَلَى أَنْ يَكُونَ مِنْ أَهْلِ قِيَامِ اللَّيْلِ

وَقَدْ قَدَّمْتُ لَكُمْ أَنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ يَصْدُقُ عَلَى الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَلَوْ بَعْدَ الْعِشَاءِ مُبَاشَرَةً الَّذِي مَا يَسْتَطِيعُ يَقُومُ فِي آخِرِ اللَّيْلِ يُصَلِّي فِي أَوَّلِ اللَّيْلِ بَعْدَ مَا يُصَلِّي الْعِشَاءَ يُصَلِّي السُّنَّةَ الرَّاتِبَةَ يُصَلِّي وِرْدَهُ

وَمِنْ أَسَفٍ أَنَّ النَّاسَ الْيَوْمَ يَسْتَيْقِظُوْنَ أَكْثَرَ اللَّيْلِ لَكِنْ قَلَّ مَنْ يَقُومُ اللَّيْلَ مِنْهُمْ يَسْهَرُون إِلَى الْوَاحِدَةِ وَالثَّانِيَةِ وَالثَّالِثَةِ فَعِنْدَهُمْ قُدْرَةٌ عَلَى أَنْ يَقُومُوْا اللَّيْلَ لَكِنَّهُمْ لِلْأَسَفِ لَا يَفْعَلُونَ

وَهَذَا يُحَتِّمُ عَلَى طُلَّابِ الْعِلْمِ أَنْ يَحُثُّوا النَّاسَ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ وَيُبَيِّنُ لَهُمْ فَضْلَهُ لِأَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ يَغْتَنِمُ مِثْلَ هَذِهِ الْأُمُورِ لِأَنَّكَ إِذَا دَلَلْتَ أَحَدًا عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ فَقَامَ اللَّيْلَ كُلَّمَا قَامَ اللَّيْلَ كُتِبَ لَكَ أَجْرُهُ فَإِذَا عَلَّمَ غَيْرَهُ كُلَّمَا قَامَ اللَّيْلَ كُتِبَ لَك أَجْرُهُ وَهَكَذَا فَحَرِيٌّ بِالْمُؤْمِنِ أَنْ يَحْرِصَ عَلَى أَنْ يَحُضَّ غَيْرَهُ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ وَأَنْ يَدُلَّ غَيْرَهُ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ لِيَفُوزَ هُوَ وَمَنْ دَلَّهُ عَلَى ذَلِكَ


Artikel asli: https://nasehat.net/begadang-ya-shalat-malam-tidak-syaikh-sulaiman-ar-ruhaili-nasehatulama/